Perakitan akan dilakukan di SMK-SMK di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Padang, Solo, dan Malang, yang memiliki jurusan teknologi informasi.
Komputer tersebut akan dibagikan kepada 250 SMK di seluruh Indonesia. Setiap sekolah akan mendapatkan sekitar 35 komputer.
Demikian diungkapkan Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno seusai peletakan batu pertama ruang praktik mesin di SMK Kristen 2, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (24/5).
”Langkah ini untuk efisiensi pembelian komputer sekaligus memberi bekal kompetensi kepada siswa dan lulusan SMK di bidang perakitan komputer. Komputer akan dirakit oleh siswa SMK dan tim teknisi Zyrex,” kata Joko.
SMK Zyrex
”Ini sifatnya joint manufacture antara SMK dan Zyrex. Setelah memproduksi PC, nanti akan disusul dengan perakitan laptop,” ungkapnya.
Menurut Joko, program ini akan dikembangkan ke arah pemasaran komersial dengan pasar dunia pendidikan. ”Sekolah bisa langsung menjual ke guru atau siswa. Kami punya cita-cita, semua siswa SMK membawa notebook yang di dalamnya berisi bahan ajar. Notebook-nya tidak kami berikan gratis, tetapi ada subsidi,” ujarnya.
Pusat perakitan di Jawa Tengah ada di Kota Solo—untuk 2.000 komputer. Perakitan juga dikerjakan SMK di Semarang, Pati, dan Magelang. Untuk sementara, perakitan dilakukan di SMK Negeri 2 sambil menunggu selesainya pembangunan Solo Techno Park.
Kepala SMK Negeri 2 Rakhmat Sutomo mengatakan, untuk tahap awal pihaknya mendapat dana Rp 120 juta untuk biaya pelatihan guru dan pembuatan contoh model komputer. Pihak SMK yang ditunjuk menjadi pusat perakitan juga diharapkan menularkan ilmunya ke SMK lain.
”Rencananya, SMK yang tidak memiliki jurusan teknologi informasi dapat mengirimkan siswa-siswa pilihannya untuk ikut program perakitan ini,” kata Rakhmat. (Kompas senin 26 Mei 2008)